MALUTINDO.NEWS, SANANA– Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kepulauan Sula, terus mengontrol perkembangan budidaya rumput laut di desa Bajo dan desa Pohea, Kecamatan Sanana Utara.
Kepala Bidang (Kabid) Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kepsul, Amalia Rahman yang ditemui Wartawan,pada Selasa (08/07/25), mengatakan bahwa budidaya rumput laut di desa Bajo dan desa Pohea, Kecamatan Sanana Utara, masih terus dilakukan oleh kelompok pembudidaya.
Amalia mengatakan, bibit Rumput Laut itu sendiri diberikan langsung oleh Dinas Kelautan dan Perikanan kepada kelompok pembudidaya.
“Jadi kami memberikan bibit rumput laut kepada kelompok pembudidaya, setelah itu kami juga terus mengontrol langsung perkembangan budidaya yang dilakukan oleh dua kelompok itu , kira-kira jadi atau tidak”jelasnya.
Lebih lajut, Amalia mengatakan, bibit rumput laut yang kami berikan kepada dua kelompok di desa Bajo dan desa pohea itu, mereka sudah membudidayakan nya, bahkan sudah masuk pada proses panen. Namun Amalia mengatakan, hasil panen rumput laut oleh dua kelompok itu agak menurun.
“Setelah saya kordinasi kepada kelompok budidaya terkait hasil panen, mereka sampaikan bahwa hasil panen agak menurun karena rumput laut banyak yang rusak (Membusuk). Kerusakan itu disebakan oleh curah hujan yang sangat tinggi,”ucapnya.
Amalia mengatakan, biasanya kalau kondisi cuaca bagus maka hasil panen rumput laut dari dua kelompok itu biasa capai 1 ton lebih. Kemudian hasil panen rumput laut itu langsung di ambil oleh pembeli.
“Budidaya rumput laut itu yang menjadi kendala ketika hujan, karena ada kendala pada suhu air sehingga sangat berpengaruh,”jelasnya.
Selain itu, Amalia mengatakan, bukan saja curah hujan yang mempengaruhi kualitas air laut sehingga membuat rumput laut menjadi rusak, akan tetapi kebiasan oknum-oknum yang menangkap ikan dilaut mengunakan potas itu juga sangat mempengaruhi kualitas air.
“Jadi kami juga menghimbau agar jangan menangkap ikan dilaut menggunakan potas. Kalau menangkap ikan dengan cara seperti itu maka akan berpengaruh pada kualitas air,”terangnya.
Penulis : Ekhy Drakel
Editor : Redaksi
Sumber Berita : Wawancara