MALUTINDO.News-Calon bupati (Cabup) Kabupaten Kepulauan Sula nomor urut 3 Hendrata Thes (HT) diduga mengeluarkan bahasa penghinaan serta mengucilkan Marga Liamanu ketika ia berkampanye di desa Modapuhi,Kecamatan Mangoli Utara, pada hari Minggu tanggal 10 November 2024.
Dari vidio kampanye calon Bupati Hendrata Thes dengan durasi 3.9 menit yang diterimah redaksi Malutindo.news, Rabu (20/11/24), Hendrata menyinggung Kepala Sekolah SD Negeri Modapuhi Zulaiha Liamanu yang beberapa waktu lalu ramai diperbincangkan karena memberhentikan seorang guru honorer.
“Beta heran desa ini desa Falahu, orang Falahu moya te? Kenapa ada orang Liamanu bisa tindas katong disini? Haha . Ini ajaib bin aneh, hahaha. Neka (itu) salah alamat, jangan lagi ada penindasan di muka bumi sula ini,”ucap Hendrata.
Pernyataan Hendrata Thes itu langsung mendapat kritikan pedas dari seorang politisi muda asal Kepulauan Sula, Basir Makean (BM).
Basir Makean mengatakan, calon Bupati Kepulauan Sula nomor urut 3, Hendrata Thes tidak mengerti kaidah Kesulaan.
Pernyataan Hendrata Thes sarjana Pendidikan Kresten. S.Pd.K. saat kampanye yang menyatakan kenapa ada orang Liamanu yang bertugas di SDN Modapuhi,itu mencerminkan jiwa Primordialnya.
“Hendrata Thes harus paham bahwa masyarakat desa Modapuhi itu sangat Asimilatif dan pluralis/paham atas keberagaman dan menghargai adanya perbedaan.
Basir menjelaskan, marga Liamanu adalah kelompok marga yang tak bisa dipisahkan dari Rumpun Yafai Mangon Waitina.
“Jadi penyataan Hendrata Thes itu dinilai menghina serta Mengadu domba antara warga masyarakat di desa Modapuhi,”tegasnya.
BM mengatakan, Kepala sekolah yang statusnya sebagai ASN wajar ditempat tugaskan dimana saja. Namun apakah yang bersangkutan bermarga Liamanu terus kemudian di tugaskan ke Desa Modapuhi lantas harus di usir dari kampung begitu?
Pertanyaan Hendrata Thes kenapa orang Liamanu bisa tugas disini ( Modapuhi), jawabanya adalah beliau sedang menjalankan tugas sebagai guru ASN.
“Pernyataan Hendrata Thes itu sangat mengandung provokasi dan menghasut serta mengadu domba antar Warga Masyarakat.
Penulis : Ekhy Drakel
Editor : Ekhy