MALUTINDO.News–Pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Sula nomor urut 2, Hj.Fifian Adeningsi Mus dan Hi.M.Saleh Marasabessy (FAM-SAH) kembali melaksanakan kampanye di desa Waitina ibu kota Kecamatan Mangoli Timur,Sabtu (02/11/24).
Amatan Malutindo.news, pasangan incunbent yang diusung 10 partai politik termasuk partai Gerindra besutan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto itu selalu tampil percaya diri disetiap momentum kampanya,salah satunya di desa Waitina.
Bahkan di setiap momentum kampanye pasangan Eta Sua dan Nai Sua itu selalu didampingi 10 pimpinan partai politik dan para tokoh-tokoh politik handal sehingga membuat sebagian besar masyarakat sudah tidak lagi meragukan kemenangan FAM-SAH di tanggal 27 november.
Calon Bupati Hj.Fifian Adeningsi Mus atau biasa disapa akrab Eta Sua (Perempuan Sula) itu ketika menyampaikan orasi politiknya di desa Waitina, ia terus membakar semangat juang para srikandi.
Meskipun saat ini ada satu dua orang yang sudah tidak bersama-sama dengan FAM-SAH tapi tidak menjadi masalah. Mari kita tetap semangat dan terus berjuang.
“Banyak yang pergi tapi lebih banyak lagi yang datang, banyak yang sudah tidak mau tapi masih banyak lagi yang mau, dan banyak yang sudah tidak sayang tapi masih lebih banyak lagi yang sayang,”ucap Fifian ketika berorasi dihadapan ribuan masyarakat,simpatisan dan pendukung.
Fifian mengatakan kampanye FAM-SAH di desa Waitina pada pikada 2020 dan pilkada 2024 saat ini suasana mulai berbeda. Pilkada tahun 2020 lalu saya kampanye di desa Waitina tapi masyarakat tidak banyak seperti kampanye pada malam hari ini.
“Animo ini menunjukan masyarakat desa Waitina benar-benar sudah lebih banyak yang bisa menerimah saya dan Hi.Saleh Marasabessy,”ucap Fifian.
Sambung Eta Sua, ada yang bilang ke saya bahwa ibu jangan pernah bosan melihat kami masyarakat desa Waitina, lalu saya menjawab saya ini tidak pernah bosan, takutnya kalian yang bosan melihat saya datang terus di desa Waitina.
“Saya ini tidak pernah bosan, hanya kadang ada sebagian yang berbeda pendapat politik makanya tidak bisa sama-sama dengan saya. Tapi tidak apa-apa, itu hal biasa dalam politik,”tuturnya.
Penulis : Ekhy Drakel
Editor : Ekhy